PPR-REVOLUTION.COM – I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama bandara internasional di Bali. Sosoknya yang gagah berani dalam memimpin perlawanan terhadap penjajah di pulau Dewata menjadikan namanya harum dan menginspirasi banyak generasi. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup I Gusti Ngurah Rai, perjuangannya, dan pengaruhnya terhadap semangat perlawanan di Bali hingga akhir hayatnya.

Latar Belakang dan Awal Perjuangan:
I Gusti Ngurah Rai lahir pada 30 Januari 1917 di Desa Carangsari, Badung, Bali. Ia mengawali pendidikan di sekolah rakyat, kemudian melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Singaraja. Perjuangan militernya dimulai ketika ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) yang didirikan oleh Jepang pada masa pendudukan.

Puncak Perjuangan:
Perjuangan I Gusti Ngurah Rai mencapai puncaknya pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, I Gusti Ngurah Rai kembali ke Bali dan membentuk Ciung Wanara, sebuah pasukan yang terdiri dari bekas anggota PETA dan rakyat Bali untuk melawan kembalinya penjajah Belanda.

Pertempuran Puputan Margarana:
Pertempuran paling heroik yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai adalah Pertempuran Puputan Margarana pada 20 November 1946. Kata “puputan” berarti perang sampai titik darah penghabisan. Dalam pertempuran ini, I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya berjuang dengan gagah berani hingga titik darah terakhir tanpa mengharapkan kemenangan, tetapi sebagai simbol perlawanan dan marwah bangsa.

Pengaruh dan Warisan:
Keberanian I Gusti Ngurah Rai telah menginspirasi banyak orang dan memberikan dampak besar terhadap semangat perjuangan kemerdekaan di Indonesia, khususnya di Bali. Perjuangannya menggugah kesadaran nasionalisme dan semangat untuk melawan penjajahan.

I Gusti Ngurah Rai adalah sosok pahlawan yang perjuangannya tidak hanya terpatri dalam sejarah Indonesia tetapi juga dalam ingatan kolektif masyarakat Bali dan Indonesia pada umumnya. Nama dan semangatnya yang tak pernah padam terus menerangi jiwa patriotisme, mengingatkan bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah hasil dari pengorbanan para pahlawan yang rela berjuang hingga nafas terakhir. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sebagai gerbang utama pulau Bali, berdiri tidak hanya sebagai infrastruktur transportasi tetapi juga sebagai monumen yang menghormati dan memperingati jasa-jasa seorang pejuang tangguh, I Gusti Ngurah Rai.