Amerika Serikat mengungkap strategi militer terbaru China yang dapat memperburuk ketegangan di Asia. Pentagon menyatakan bahwa Beijing memperkuat kekuatan militernya di Laut China Selatan dan kawasan sekitar untuk memperluas pengaruh dan mengamankan kepentingan strategisnya.

Dalam laporan resmi yang diterbitkan minggu ini, Departemen Pertahanan AS menyoroti bahwa China mengembangkan kapal perang modern, rudal balistik, dan sistem pertahanan udara canggih. Mereka juga meningkatkan intensitas latihan militer di wilayah sengketa, terutama di dekat Taiwan dan perairan internasional.

Analis militer AS mengamati bahwa China secara sistematis membangun instalasi militer yang kuat untuk memperkokoh klaim wilayahnya. Mereka menggunakan teknologi mutakhir untuk mengganggu operasi militer negara lain di kawasan tersebut.

Pemerintah AS menganggap strategi China sebagai ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi dan stabilitas regional. Sebagai respons, AS mempererat aliansi dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara Asia Tenggara guna menjaga keseimbangan kekuatan.

Para pakar keamanan memperingatkan bahwa ketegangan antara China dengan Taiwan dan India berpotensi meningkat. Mereka menegaskan risiko bentrokan militer semakin tinggi jika kedua belah pihak tidak menahan diri.

Washington juga meningkatkan patroli laut bersama sekutu dan memperkuat pengawasan intelijen. AS menegaskan komitmen menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Juru bicara Pentagon menyampaikan dalam konferensi pers, “Kami memantau situasi dengan seksama dan bekerja sama dengan mitra untuk mengatasi tantangan ini. Kami percaya dialog penting, tetapi kesiapan militer tetap harus dijaga.”

Dengan langkah ini, para pengamat memprediksi persaingan AS-China akan makin intens dan Asia akan menjadi pusat perhatian dunia dalam beberapa tahun ke depan medusa88.